Wednesday, April 16, 2014

Analisis Jalur (Analisis Lintasan) - Teori Statistik Penelitian

Analisis Jalur (Path Analysis) – Teori Statistik untukPenelitian

Analisi jalur (Path Analysis) adalah sebuah teknik analisis yang dikembangkan berdasarkan analisis statistik regresi. Jadi sebenarnya analisis jalur termasuk ke dalam kelompok analisis regresi. Tujuan penggunaan analisis jalur atau analisis lintasan (nama lainnya) adalah untuk menggambarkan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat.

Teknik analisis jalur pertama kali dikembangkan oleh Sewal Wright pada tahun 1934. Analisis jalur dapat dikatakan mirip dengan teknik analisis regresi ganda, atau model analisis sebab akibat (causing modeling). Nama ini diberikan karena analisis jalur dapat digunakan untuk melakukan pengujian hubungan sebab dan akibat dengan tidak harus melakukan manipulasi variabel-variabel. Manipulasi variabel adalah teknik yang dilakukan pada saat memberi perlakuan (treatment) kepada variabel-variabel tertentu dalam proses pengukurannya. Asumsi dasar model ini ialah beberapa variabel sebenarnya mempunyai hubungan yang sangat dekat satu dengan yang lainnya.
Ada beberapa prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi sebelum melakukan teknik analisis jalur yaitu sebagai berikut:
  1. Terdapat hubungan antar variabel yang linear (linearitas).
  2. Terdapat aditivitas atau dalam bahasa lain tidak ada efek-efek interaksi.
  3. Data diolah telah dengan skala interval misalnya dengan memakai metode suksesif interval (MSI).
  4. Variabel-variabel yang tidak diukur (variabel residual) tidak mempunyai korelasi dengan salah satu variabel yang terdapat di dalam model.
  5. variabel residual  (gangguan) tidak boleh berkorelasi dengan semua variabel endogenous dalam model. Jika dilanggar, maka akan berakibat hasil regresi menjadi tidak tepat untuk mengestimasikan parameter-parameter jalur.
  6. Sebaiknya hanya ada dua atau lebih variabel bebas (penyebab) mempunyai hubungan yang sangat tinggi.
  7. Adanya recursivitas. Semua anak panah mempunyai satu arah, tidak boleh terjadi pemutaran kembali (looping).
  8. Asumsi analisi jalur mengikuti asumsi umum regresi linear, yaitu:

  • Model regresi harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05
  • Predictor yang digunakan sebagai variable bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation
  • Koefesien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis)
  • Tidak boleh terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variable bebas.
  • Tidak terjadi otokorelasi. Terjadi otokorelasi jika angka Dubin dan Watson sebesar < 1 dan > 3


Beberapa model jalur yang sering terjadi adalah:
  1. Model regresi berganda
  2. Model mediasi
  3. Model kombinasi pertama dan kedua
  4. Model kompleks
  5. Model recursif dan nonrecursif

Keterbatasan analisis jalur

Berikut ini beberapa keterbatasan teknik analisis jalur (analisis lintasan):
  • Analisis jalur dapat mengevaluasi hipotesis kausal , dan dalam beberapa  situasi (terbatas) dapat menguji antara dua atau lebih hipotesis kausal , tetapi tidak dapat menetapkan arah kausalitas .
  • Analisis jalur berguna ketika kita sudah memiliki sebuah hipotesis yang jelas untuk diuji , atau sejumlah kecil hipotesis yang semuanya dapat direpresentasikan dalam diagram jalur tunggal . akan tetapi ini tentunya hanya memiliki sedikit manfaat untuk tahap eksplorasi penelitian .
  • Kita tidak dapat menggunakan analisis jalur dalam situasi di mana " umpan balik " loop masuk dalam hipotesis: harus ada perkembangan kausal stabil di diagram jalur .
  • Semua hubungan dalam diagram jalur harus mampu diuji oleh regresi sederhana . Variabel gangguan harus merupakan variabel dependen dalam analisis regresi berganda . Oleh karena itu masing-masing harus mampu diperlakukan sebagai pada skala interval . Pengukuran nominal , ordinal atau pengukuran dengan beberapa kategori ( termasuk dikotomi ) akan membuat analisis jalur mustahil.

Tuesday, April 15, 2014

Penelitian Pengembangan (Research and Development)

Research and development (penelitian pengembangan)
Research and development (penelitian pengembangan)

Penelitian Pengembangan (Research and Development)

Karakteristik Penelitian Pengembangan (Research and Development)

Salah satu bidang penelitian yang kini banyak dilakukan oleh mahasiswa calon guru, dan praktisi pendidikan adalah penelitian pengembangan (research and development atau disingkat R&D). penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan sebuah produk yang akan digunakan dalam dunia pendidikan melalu proses yang ilmiah yang diakhiri dengan tahapan validasi. Perlu dicatat bahwa produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian pengembangan tidak hanya berupa buku, film, atau bahan pembelajaran lainnya tetapi juga sampai kepada proses, model pembelajaran atau metode mengajar. Biasanya prosedur penelitian pengembangan juga berbentuk siklus agar produk pendidikan yang dihasilkan benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan. Perbaikan-perbaikan produk pendidikan akan dilakukan di dalam tahapan-tahapan penelitian pengembangan sehingga dapat dihasilkan produk yang paling tidak mendekati ideal.

Jadi kita bisa dengan mudah membedakan penelitian pengembangan ini dari jenis penelitian pendidikan lainnya karena penelitian pengembangan memiliki 3 karakteristik utama, yaitu: (1) dihasilkannya sebuah produk untuk digunakan; (2)produk digunakan di lapangan (dalam praktek pendidikan); (3) selama penelitian berlangsung produk selalu divalidasi.

Agar lebih jelas lagi, marilah kita lihat beberapa bentuk produk pendidikan yang mungkin dikembangkan berdasarkan penelitian pendidikan oleh para produsennya:
(1) segala jenis media pembelajaran dalam bentuk media tercetak seperti buku-buku, bahan ajar, maupun media pembelajaran noncetak seperti CD pembelajaran audiovisual, kaset dan sebagainya.
(2) berbagai macam strategi dan model pembelajaran dalam berbagai jenis bidang studi, di mana ditunjukkan dalam bentuk langkah-langkah atau prosedur pembelajaran yang harus ditempuh sehingga dapat dicapai tujuan proses maupun hasil pembelajaran atau perbaikan pembelajaran.
(3) sistem perencanaan dan pengelolaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan suatu lembaga pendidikan, atau peserta didik, atau tuntutan kurikulum.
(4) Sistem evaluasi pendidikan baik untuk evaluasi proses maupun evaluasi produk, sehingga dapat dimanfaatkan untuk beragam kegunaan seperti pelaporan dan pengambilan keputusan.
(5) prosedur penggunaan suatu fasilitas pendidikan seperti bengkel, workshop, atau laboratorium yang efektif.

Sifat penelitian pengembangan (research and development) yang tujuan utamanya adalah menghasilkan produk pendidikan dan pembelajaran menjadikannya sebagai penelitian yang tidak berhubungan dengan klarifikasi atau pengujian sebuah teori pendidikan, juga tentu saja penelitian pengembangan tidak akan menghasilkan sebuah teori baru, konsep, prinsip, dalil atau hukum.

Jika anda ingin melaksanakan penelitian pengembangan maka  anda harus melalui prosesnya dari tahapan survei pendahuluan untuk kemudian dilanjutkan kepada tahapan pengembangan desain produk pendidikan yang ingin dikembangkan dan dihasilkan. Selanjutnya proses pengembangan dilakukan secara terus menerus dalam beberapa kali siklus dengan melibatkan penggunaan produk tersebut dilapangan sebagai bentuk ujicoba. Seringkali metode action research (penelitian tindakan) akan dilibatkan untuk tujuan ini. Validasi juga dilakukan untuk menguji keandalan produk dengan melihat dari berbagai sisi.

Langkah-Langkah Penelitian Pengembangan (Research and Development)

Langkah-langkah atau prosedur penelitian pengembangan secara garis besar terdiri dari:
  • Melakukan riset dan pengumpulan informasi yang dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan di dalam kelas yang mungkin membutuhkan produk tersebut, juga tentu dengan melakukan studi literatur.
  • Melakukan perencanaan penelitian pengembangan dengan cara melakukan perumusan tujuan penelitian pengembangan, penetapan sekuen pembelajaran hingga akhirnya melakukan pengujian produk pendidikan dalam skala terbatas.
  • Melakukan pengembangan produk awal.
  • Melakukan ujicoba terhadap produk awal yang telah dikembangkan tersebut di lapangan dengan melakukannya secara terbatas. Pengumpulan data ujicoba produk dapat dilakukan melalui metode wawancara, observasi, hingga angket untuk kemudian dilakukan analisis sehingga ditemukanlah kelemahan-kelemahan produk awal tersebut.
  • Melakukan perbaikan dan revisi produk awal sehingga diperoleh penyempurnaan produk pendidikan tersebut.
  • Selanjutnya, kembali melakukan ujicoba di lapangan produk pendidikan yang telah direvisi tadi untuk skala yang lebih besar dari ujicoba awal. Data-data juga dikumpulkan dengan cara sebagaimana ujicoba lapangan pertama dilakukan.
  • Melakukan revisi produk untuk kedua kalinya berdasarkan data yang baru diperoleh.
  • Melakukan ujicoba untuk ketiga kalinya dalam skala yang lebih luas lagi dibanding ujicoba lapangan yang kedua untuk mengumpulkan data yang lebih banyak dengan menggunakan beragam teknik yang sesuai seperti angket, wawancara, dan observasi lalu kemudian menganalisisnya untuk memperoleh kelemahan-kelemahan yang mungkin masih ada dan dapat diperbaiki pada produk pendidikan yang ingin dihasilkan.
  • Melalukan revisi produk pendidikan tersebut untuk yang ketiga kalinya.
  • Membuat laporan (melakukan pelaporan) dan kemudian melakukan desiminasi produk pendidikan dan hasil penelitian pengembangan yang telah dilakukan.ch and development sehingga diharapkan produk pendidikan yang dihasilkan dari proses pengembangan tersebut benar-benar bermanfaat dan dapat mencapai tujuannya.
Itulah sepuluh langkah yang harus dilakukan dalam penelitian pengembangan atau resear
Demikian tulisan kali ini dari blog penelitian tindakan kelas, blog untuk guru dan mahasiswa calon guru. Semoga bermanfaat.

Friday, April 4, 2014

Media Pendidikan - Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya

Review Buku:


Buku pendidikan dan keguruan, 330 halaman, berat: 0,32 kg, Ukuran: 13,5 x 20,5 cm,
Published by: Rajawali Press
Date published: 09/12/2008
Edition: Buku Ajar Perkuliahan
ISBN: 979-421-025-0
Available in Paperback

Kata pengantar untuk buku karangan Dr. Arief S. Sadiman, M.Sc dkk ini diberikan oleh Prof. Dr. Harsja W. Bachtiar. Buku setebal 330 halaman ini lebih dari cukup sebagai buku pegangan mahasiswa atau dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) atau STKIP. Bagaimana tidak, melirik dari judulnya bukunya saja kita sudah bisa meraba bahwa buku ini mencakup bahasan yang cukup komprehensif tentang media pendidikan.

Buku media pendidikan ini dibagi ke dalam 6 bab besar meliputi:
  1. Media Pendidikan dan Proses Belajar Mengajar.
  2. Jenis dan Karakteristik Media.
  3. Pemilihan Media
  4. Pengembangan Media Pendidikan
  5. Pemanfaatan Program Media
  6. Peralatan Media
Pada bab 1 tentang media pendidikan dan proses belajar mengajar, pengarang membahas tentang tinjauan umum media pendidikan, perkembangan media pendidikan, proses belajar mengajar sebagai proses komunikasi serta kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar.

Di bab kedua diuraikan jenis dan karakteristik media secara lengkap meliputi taksonomi atau penggolongan media pendidikan yang terdiri dari taksonomi media pendidikan menurut Rudy Brets, Hierarki media menurut Duncan, taksonomi media pendidikan menurut Briggs, taksomomi menurut Gagne, hingga taksonomi menurut Elding. Masih di bab kedua ini, juga dimasukkan informasi rinci tentang karakteristik media pendidikan berbentuk grafis, media audio, dan media proyeksi diam.

Di halaman ke 99 kita akan masuk ke bab ketiga yang menjelaskan secara rinci tentang bagaimana seharusnya pemilihan media pendidikan atau media pembelajaran dilakukan. Di bagian ini dibahas bagaimana sebenarnya media jadi dan media rancangan, kemudian dasar-dasar yang harus diperhatikan dalam pemilihan media beserta kriteria pemilihannya, hingga berbagai model atau prosedur pemilihan media pendidikan.

Bab ke-4 jauh lebih ekstended dibanding bab-bab sebelumnya. Di bagian ini kita diberikan referensi tentang pengembangan media pembelajaran mulai dari penyusunan rancangan yang terdiri dari pengertian penyusunan rancangan media, analisis kebutuhan dan karakteristik siswa, perumusan tujuan perancangan media, pengembangan materi pelajaran terkait media, hingga perumusan alat ukur keberhasilan sebuah media pendidikan. Kemudian kita diajak pula untuk memahami bagaimana proses penulisan naskah untuk media pendidikan. Dalam bagian ini kita diberikan penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan naskah media pendidikan, treatmen (perlakuan), bagaimana menyusun naskah audio, penulisan naskah film bingkai, hingga film dan video. Kemudian bahasan dilanjutkan dengan pengetian produksi media pendidikan, meliputi produksi media audio dan film, dilanjutkan dengan macam-macam evaluasi yang dapat dilakukan terhadap media pembelajaran dan tahapan-tahapan yang harus dilakukan selama melakukan evaluasi.
Pada bab kelima dimuat pemanfaatan program media, meliputi pola-pola pemanfaatan, strategi pemanfaatan yang terdiri dari persiapan sebelum menggunakan media pendidikan pada sebuah pembelajaran, kegiatan selama menggunakan media dan bagaimana melakukan kegiatan tindak lanjut pada pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran. Selanjutnya pengarang juga memberikan contoh kasus penerapan media pendidikan.

Bab keenam lebih bersifat teknis, di mana berisi peralatan media. Di bagian ini dibahas bagaimana perawatan, pengoperasian, dan mengatasi gangguan atau hambatan ringan pada penggunaan media pendidikan. Pembahasan panjang lebar diberikan hingga buku ditutup dengan bagaimana peralatan media berbasis teknologi seperti video dioperasikan, dirawat dan mengatasi gangguan dalam penggunaannya di kelas.

Oh ya, buku ini juga dilengkapi dengan gambar-gambar ilustrasi beragam media pendidikan yang dapat digunakan seorang guru dalam pembelajarannya di kelas sehingga memberikan gambaran yang lebih konkrit tentang media pendidikan tersebut. 
Demikian review singkat buku perkuliahan untuk mahasiswa keguruan dan ilmu pendidikan yaitu buku karangan Arief S. Sadiman yang berjudul Media Pendidikan - Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Semoga bermanfaat untuk anda.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...