Thursday, April 22, 2010

EBOOK: CARA-CARA MENGAKTIFKAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN



Sebagian isi buku:
Ada banyak teknik kelompok-kelompok kecil yang dapat digunakan guru. Fokusnya adalah membuat siswa benar-benar berpikir tentang materi belajar sehingga mereka dapat mengkomunikasikan apa yang sedang atau telah mereka pikirkan. Beberapa di antaranya adalah: (1) think-pair-share (write-pair-share); (2) buzz groups; dan (3) three-steps interview.

Think-Pair-Share
Salah satu cara termudah untuk mem-buat siswa berpikir tentang suatu isu atau topik dalam kelas adalah dengan menggu-nakan “think-pair-share” atau” write-pair-share” (Lyman, 1992).

Pada pendekatan ini, seorang guru secara sederhana mengajukan suatu isu atau masalah kepada seluruh siswa dalam kelas-nya dan memberikan waktu sekitar 30 detik sampai 1 menit kepada siswa untuk berpikir atau menuliskan respon mereka.

Siswa-siswa kemudian secara berpa-sangan saling menjelaskan respon atau jawaban mereka kepada yang lain selama 3 sampai 5 menit. Akhirnya, mereka menjelas-kan jawaban mereka dalam diskusi kelas (klasikal). Karena teknik ini memerlukan waktu 4 sampai 6 menit, jadi dapat dilakukan sekali atau dua kali pada setiap sesi pembelajaran.

Format “think-pair-share” atau “write-pair-share” ini dapat berfungsi dengan baik pada mata pelajaran matematika, kimia, sejarah, filsafat, dan kritik seni. Sebagai bentuk variasi dari metode ini, guru dapat meminta siswa untuk menentukan pilihan atau keputusan tentang suatu isu atau masalah (misalnya, “Apakah kamu setuju jika Hadiah Nobel Perdamaian diberikan kepada presiden Obama?), lalu tanyakan kepada siswa alasan mereka. Selanjutnya, setelah mendengarkan berbagai informasi dari seluruh siswa, mereka dapat diminta untuk memutuskan kembali, dan siswa yang mengubah keputusannya dapat ditanyakan alasannya (Fink, 2003).

Buzz Groups
McKeachie (2006) menggunakan teknik buzz group untuk menjamin partisipasi siswa dalam kelas ukuran besar. Dalam metodenya ini, ia meminta siswa untuk membentuk group-group yang terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa untuk membicarakan isu atau masalah yang diberikan.

Beliau meminta mereka untuk selalu memastikan bahwa setiap anggota group memberikan paling sedikit sebuah gagasan terhadap diskusi yang dilakukan. Setelah 10 menit, McKeachie memanggil salah satu dari setiap group untuk melaporkan dan bertanya pada kelompok (group) yang lain dan memin-ta kepada group yang sama pendapatnya atau sama hasil diskusi groupnya untuk mengangkat tangan.

Saat setiap group memberikan laporan diskusi, McKeachie (guru) mencatat poin-poin utama di papan tulis dan kemudian memadu-kan bahan tersebut untuk ceramah pada pertemuan berikutnya.

Three-Step Interview
Untuk proses pada kelompok kecil ini, pada awalnya siswa diminta bekerja secara berpasangan. Orang pertama mewawancarai atau bertanya pada orang kedua. Kemudian sebaliknya, orang kedua mewawancari atau bertanya pada orang pertama. Langkah selanjutnya, kedua siswa yang berpasangan ini bekerja sama dengan cara: orang pertama memberikan resume dari orang kedua, dan sebaliknya orang kedua memberikan resume dari orang pertama.

Download ebook CARA-CARA MENGAKTIFKAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN

Monday, April 19, 2010

Berbagai Bentuk Strategi pada Model Pembelajaran Terpadu (Model Pembelajaran Tematik)



Ada banyak sekali bentuk strategi yang dapat diterapkan guru dalam melaksanakan model pembelajaran terpadu (model pembelajaran tematik). Di antaranya adalah sebagai berikut:

Model terpisah (fragmented)
Pada jenis ini, berbagai disiplin ilmu yang berbeda dan terpisah dipadukan. Kelemahan strategi ini adalah keterhubungan menjadi tidak jelas dan terjadi lebih sedikit transfer pembelajaran. Sedangkan kelebihannya adalah adanya kejelasan dan pandangan yang terpisah dalam suatu mata pelajaran.

Model keterkaitan/keterhubungan (connected)
Pada strategi model pembelajaran terpadu jenis ini, topik-topik dalam satu disiplin ilmu berhubungan satu sama lain. Kekurangan dari model pembelajaran terpadu (model pembelajaran tematik) jenis ini adalah disiplin-disiplin ilmu tidak berkaitan, konten tetap terfokus pada satu disiplin ilmu. Sedangkan kelebihannya adalah konsep-konsep utama saling terhubung, mengarah pada pengulangan (reviu), rekonseptualisasi, asimilasi gagasan-gagasan dalam suatu disiplin ilmu.

Sunday, April 18, 2010

Olimpiade Sains 2010

Salah satu ajang yang paling dinantikan oleh siswa berprestasi di bidang sains barangkali adalah Olimpiade Sains Nasional (OSN), dan di tahun 2010 ini untuk tingkat kabupaten akan kembali digelar sekitar awal Mei 2010.

Salah satu kunci untuk memperoleh hasil yang maksimal bagi para siswa tentunya adalah dengan berlatih soal-soal dan mengetahi silabus Olimpiade Sains Nasional itu sendiri. Setiap sekolah sudah pula dikirimi silabus dan beberapa petunjuk tentang pelaksanaan selesksi OSN baik di tingkat kabupaten, tingkat propinsi, maupun tingkat nasional.

Dari hasil browsing beberapa hari lalu saya menemukan silabus Olimpiade Sains Nasional untuk tahun 2010. Ada pula contoh soal tahun lalu (2009).

Link Download Silabus Olimpiade Sains Nasional tahun 2010

Link Download Soal OSN Matematika tahun 2009

Link Download Soal OSN Teori Fisika tahun 2009

Tuesday, April 13, 2010

Bagaimana Cara Mengukur Minat dan Motivasi Belajar?

Banyak mahasiswa yang kesulitan untuk menemukan instrumen untuk mengukur minat dan motivasi belajar, padahal sepengetahuan saya, bidang kajian ini sangat diminati di Indonesia dalam dunia pendidikan kita. Sebenarnya membuat instrumen penelitian tidaklah sukar, yang penting harus memperhatikan teori-teori yang ada terkait aspek yang ingin kita ukur. Asal mau berusaha pasti anda bisa.

Ada berbagai teori motivasi yang digunakan oleh para pembuat instrumen penelitian, salah satunya yang cukup bagus mendeskripsikan minat dan motivasi belajar adalah Keller, 1987.John Keller berdasarkan model yang diajukannya telah membuat sebuah instrumen pengukur minat dan motivasi belajar.

John Keller, 1987, mendeskripsikan minat belajar dan motivasi belajar siswa melalui 4 komponen utama, sesuai dengan nama model yang disuguhkan ARCS (Attention, Relenvace, Confidence, Satisfaction), atau dalam bahasa Indonesia : Atensi (perhatian), Relevansi (kesesuaian), Kepercayaan diri, dan Kepuasan.

Bila anda ingin menggunakan instrumen pengukur minat dan motivasi belajar dari Keller yang telah disadur dalam Bahasa Indonesia, anda dapat mendownloadnya melalui link berikut: Angket Minat dan Motivasi Belajar Model ARCS oleh John Keller, 1987.

Wednesday, April 7, 2010

Metode Ekspositori

Metode Ekspositori

Salah satu metode pembelajaran yang sering digunakan guru adalah metode ekspositori. Metode ekspositori yang dekat (mirip atau segolongan dengan metode ceramah, direct instruction, atau pembelajaran langsung).Secara definisi, metode ekspositori adalah suatu metode yang menggunakan cara penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada siswa di dalam kelas dengan: (1) berbicara di awal pelajaran; (2) menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab.

Dalam kegiatan belajar mengajar dengan metode ekspositori, pembelajaran terpusat pada guru sebagai pemberi informasi (direct method). Pada tahapan-tahapan awal pembelajaran guru berbicara atau mempresentasikan materi pelajaran. Selanjutnya guru menerangkan materi dan dilanjutkan dengan memberikan contoh-contoh soal. Saat pembelajaran berlangsun, siswa tidak hanya mendengar tapi juga membuat catatan-catatan. Selanjutnya siswa juga membuat soal latihan dan dapat bertanya kalau tidak mengerti. Guru saat pembelajaran sedang berlangsung dapat sambil memeriksa

Tuesday, April 6, 2010

Perspektif Pembelajaran Menurut Teori Behaviorik, Kognitif, Gestalt, dan Humanistik

Perspektif Pembelajaran Menurut Teori Behaviorik, Kognitif, Gestalt, dan Humanistik

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa,sehingga tingkah laku berubah kearah yang lebih baik. Pembelajaran secara khusus menurut perspektif beberapa teori pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut:


a. Teori Behaviorik (Teori Tingkah Laku)
Teori Belajar Tingkah Laku (Behaviorik) menekankan bahwa pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus). Agar terjadi hubungan stimulus dan respon (tingkah laku yang diinginkan) perlu latihan.

b. Teori Kognitif
Pembelajaran menurut Teori Belajar Kognitif adalah cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir agar dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajari. Ini sesuai dengan pengertian belajar menurut aliran kognitif yang menekankan pada kemampuan mengenal pada individu yang belajar.

c. Teori Gestalt
Menurut teori pembelajaran ini pengertian pembelajaran adalah usaha guru memberikan materi pembelajaran sedimikian rupa, sehingga siswa lebih mudah mengorganisasikannya menjadi suatu yang

Monday, April 5, 2010

Pembelajaran Kooperatif (Kilasan Singkat)

Pembelajaran Kooperatif (Kilasan Singkat)

Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar mengajar yang bermanfaat dengan jalan mengelompokkan siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda kedalam kelompok-kelompok kecil. Ada empat elemen dasar dalam pembelajaran kooperatif yaitu:
a. Saling ketergantungan positif
b. Interaksi tatap muka
c. Akuntabilitas individual
d. Ketrampilan dalam menjalin hubungan interpersonal

Besar kelompok dalam pembelajaran kooperatif biasanya terdiri dari dua sampai enam anak. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan besarnya kelompok belajar, yaitu:
(1) kemampuan anak;
(2) ketersediaan bahan/material pembelajaran;
(3) Ketersediaan waktu.

Pengelompokan anak dalam pembelajaran kooperatif hendaknya secara

Tuesday, March 30, 2010

Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning in Short Review)


Tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Suatu pembelajaran berbentuk kelompok (kerja kelompok) dapat dikatakan sebagai pembelajaran kooperatif (cooperative learning) apabila pembelajaran tersebut memenuhi karakteristik-karakteristik tertentu.

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran koperatif, lima unsur pembelajaran kooperatif (cooperative learning) harus diterapkan, diantaranya, yaitu:
1). Saling ketergantungan positif yaitu menciptakan kelompok kerja efektif sesuai tugas untuk mencapai tujuan.
2) Tanggung jawab perorangan merupakan kunci keberhasilan kelompok.
3) Tatap muka dengan kegiatan interaksi memberikan sinergi yang menguntungkan, inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memandang kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing.
4) Komunikasi antar anggota sangat perlu digali untuk memberi semangat dan memperkaya pengalaman belajar, pembinaan perkembangan mental dan emosional.
5) Evaluasi proses kelompok untuk mengetahui tingkat partisipasi dan kerjasama setiap anggota, saling membantu dan medengarkan atau memberikan saran satu dan lainnya.
Pembelajaran kooperatif banyak digunakan dalam pembelajaran karena beberapa alasan, di antara adalah sebagai berikut:
Pertama, penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar
Kedua, dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial
Ketiga, menumbuhkan sikap bisa menerima kekurangan diri.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan jika guru ingin melaksanakan pembelajaran kooperatif (cooperative learning), yaitu :
1) Pengelompokan
2) Semangat gotong royong
3) Penataan ruang kelas

==

Model pembelajaran kooperatif, pembelajaran kooperatif, cooperative learning













Hakikat Motivasi Belajar

Hakikat Motivasi Belajar

Pada hakikatnya motivasi merupakan suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energy) atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.

Motivasi yang tumbuh dan berkembang pada diri seorang pebelajar dapat muncul dengan jalan:
(1) Datang dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik),
(2) Datang dari lingkungan atau di luar individu (motivasi ekstrinsik).


Motivasi instrinsik
Motivasi intrinsik merupakan dorongan yang

Sunday, March 28, 2010

Metode SQ3R untuk Memahami Teks atau Bacaan

Metode SQ3R untuk Memahami Teks atau Bacaan

Bagaimana cara anda atau siswa anda membaca buku? Bukankah biasanya kita atau mereka selalu membaca buku dari awal halaman hingga akhir. Secara urut dan runtut.
Wah, kalau untuk membaca novel atau buku cerita hal ini sah-sah saja, bahkan memang seharusnya begitu bukan? Tapi bagaimana jika anda atau siswa anda harus memahami isi sebuah buku atau teks dengan cepat? Ada sebuah teknik yang bisa digunakan untuk memenuhi tujuan ini yaitu dengan metode SQ3R.
SQ3R pada mulanya dikembangkan oleh seorang professor yang bernama Francis Robinson dari Universitas Negeri Ohio pada tahun 1940. SQ3R sebenarnya merupakan bagian dari ASTP (Army Specialized Training Program) yang memberikan pelatihan kepada personil militer agar menjadi pembaca yang lebih baik dan mampu menguasai materi dengan cepat.
Metode SQ3R, demikian ia dinamakan sehingga mudah diingat, merupakan singkatan dari : Survey, Question, Read, Recite dan Review.
“Survey” di dalam metode SQ3R berarti mencari judul, sub-judul, gambar, grafik, atau keterangan tambahan dari sebuah buku atau teks. Disini termasuk mencari huruf bercetak tebal ataupun huruf bercetak miring. Fungsi “Survey” ini adalah supaya kita mendapatkan gambaran umum akan apa yang akan kita baca. Kita punya outline bacaan atau teks tersebut.
“Question” berarti kita memunculkan berbagai pertanyaan di kepala kita setelah kita melakukan “Survey” tadi. Fungsi “Question” ini adalah supaya kita terfokus pada apa yang akan kita baca. Berbekal outline atau gambaran umum tentang sebuah teks atau bacaan yang kita lihat sekilas melalui survey tadi, kita bisa meunculkan pertanyaan-pertanyaan agar kita bisa fokus pada materi bacaan atau teks.
“Read” berarti waktunya kita membaca dari

Sunday, March 7, 2010

Pertanyaan-Pertanyaan yang Dapat Anda Ajukan Pada Guru

Sebagai orang tua yang mau bekerja sama dengan guru, pertanyaan-pertanyaan yang dapat anda tanyakan pada guru adalah:

- Apakah pekerjaan rumah anak anda selesai dan dikumpulkan tepat waktu ? Jika tidak, cari tahu apakah guru tidak memberi tugas dan paket materi untuk dikerjakan di rumah. Tanyakan kepada guru Bagaimana anda dan anak anda dapat bekerja sama untuk mengurangi masalah pekerjaan rumah.

- Apakah anak anda menyelesaikan sebagian besar tugas kelasnya ? Jika tidak, faktor apa yang tampak menjadi penghalang? Tanyakan kepada guru apakah perubahan tempat duduk dapat membantu, atau apakah ada cara untuk memodifikasi beban kerja anak anda sehingga ia dapat mengalami keberhasilan kelas dan mengembangkan sikap yang lebih positif terhadap tugas kelas.

- Apakah anak anda memperhatikan di dalam kelas ? Jika terdapat masalah, apa penyebabnya menurut
guru ? Tanyakan, apa yang ia lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan jelaskan strategi yang anda lakukan di rumah untuk mempertahankan perhatian anak anda pada tugas.

- Pada tingkat apa kemampuan baca dan matematika anak anda saat ini ? tanyakan apakah guru merasa bahwa kemajuan anak secara tepat merefleksikan kemampuannya.

- Apakah guru merekomendasikan bentuk bantuan tenaga ahli ? Dengan didasarkan pada perilaku kelas anak anda, apakah guru merasa bahwa seorang tutor atau psikolog dan tes ketidakmampuan belajar diperlukan ? Jika ya, minta guru untuk menjelaskan alasan atas rekomendasi tersebut.

- Pada tingkat apa anak anda berpartisipasi dalam diskusi kelas ? Apakah anak anda menyampaikan informasi, atau apakah ia menjawab hanya ketika diminta ? Dapatkah ia mengucapkan secara memuaskan ketika ia memiliki ide untuk dikemukakan ? Apakah ia merupakan seorang pendengar yang baik ketika bersama yang lain ? Jika tidak, tanyakan kepada guru apa yang perlu dilakukan untuk membantu situasi tersebut, daan jika perlu, diskusikan kemungkinan-kemungkinan solusi lain.

- Bagaimana pergaulan sosial anak anda ? Tanyakan kepada guru siapakah teman-teman anak anda, dan apakah ada seseorang yang menjadi teman bermain setelah sekolah. Cari tahu apakah anak anda menjadi pusat perhatian atau seorang yang penyendiri, dan diskusikan perasaan anak anda mengenai posisi ini. Juga tanyakan bagaimana anak anda memperlakukan teman kelasnya.

- Apakah yang dapat anda lakukan di rumah untuk membantu anak anda ? Guru mungkin memiliki ide-ide khusus tentanmg dukungan emosional ataupun akademis yang kan mempercepat perkembangan anak anda atau menyelesaikan masalah yang ada. Tunjukkan keinginan anda untuk bekerja sama dengan guru demi keberhasilan anak anda.













Tuesday, March 2, 2010

Apa yang Dimaksud dengan Kegiatan Ekstrakurikuler?

Apa yang Dimaksud dengan Kegiatan Ekstrakurikuler?

Pada Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/Kep/O/1992, dijelaskan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan baik di sekolah ataupun di luar sekolah. Tujuan program ekstrakurikuler adalah untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antar berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

Kemudian dalam Surat Keputusan Mendikbud Nomor 060/U/1993 dan Surat Keputsan Mendikbud Nomor 080/U/1993, dijelaskan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, dan dirancang secara khusus agar sesuai dengan faktor minat dan bakat siswa.



Sebagaimana kita ketahui, kegiatan kurikuler sendiri adalah upaya untuk mempersiapkan siswa untuk memiliki kemampuan intelektual, emosiaonal, spiritual, dan sosial. Melalui pengembangan aspek-aspek tersebut diharapkan siswa dapat menghadapi dan mengatasi berbagai perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan pada lingkup terkecil dan terdekat, hingga lingkup yang terbesar lokal, nasional, regional, bahkan global). Karena sasaran kompetensi yang diharapkan itu meliputi jangkauan kompetensi yang amat luas, berupa aspek intelektual, sikap emosional, dan keterampilan, maka pada akhirnya kegiatan ekstrakurikuler menjadi tidak terbatas pada program untuk membantu ketercapaian tujuan kurikuler saja, tetapi juga mencakup pemantapan dan pembentukan kepribadian yang utuh termasuk di dalamnya pengembangan minat dan bakat siswa. Program kegiatan ekstrakurikuler, dengan demikian, harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menunjang kegiatan kurikuler, maupun pengembangan pembentukan kepribadian tadi.

Perbedaan Kegiatan Ekstrakurikuler dan Kegiatan Kurikuler (Intrakurikuler)

Kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan kurikuler, Surat Keputusan Dirjen Dikdasmen, Surat Keputusan Mendikbud

Perbedaan Kegiatan Ekstrakurikuler dan Kegiatan Kurikuler (Intrakurikuler)

Perbedaan Kegiatan Ekstrakurikuler dan Kegiatan Kurikuler (Intrakurikuler)

Kegiatan ektrakuriluler berbeda dengan kegiatan kurikuler (intrakurikuler). Perbedaan keduanya ini dapat Dilihat dari beberapa aspek, antara lain (1) sifat kegiatan; (2) waktu pelaksanaan; (3) sasaran dan tujuan program; (4) teknis pelaksanaan dan; (5) evaluasi dan criteria keberhasilan. Berikut ini akan kita bahas satu persatu.
• Sifat kegiatan
Bila dilihat dari sifat kegiatan, kegitan kurikuler merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh setiap siswa. Kegiatan kurikuler bersifat mengikat. Program kurikuler berisi berbagai kemampuan dasar dan kemampuan minimal yang harus dimiliki siswa di suatu tingkat sekolah (lembaga pendidikan). Oleh karenanya maka keberhasilan pendidikan ditentukan oleh pencapaian siswa pada tujuan kegiatan kurikuler ini.

Sebaliknya, kegiatan ektrakurikuler lebih bersifat sebagai kegiatan penunjang untuk mencapai program kegiatan kurikuler serta untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas. Sebagai kegiatan penunjang, maka kegiatan ekstrakurikuler sifatnya lebih luwes dan tidak terlalu mengikat. Keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan lebih bergantung pada bakat, minat, dan kebutuhan siswa itu sendiri.

• waktu pelaksanaan
Kalau ditinjau dari waktu pelaksanaan, waktu untuk kegiatan kurikuler pasti dan tetap, dilaksanakan sekolah secara terus-menerus setiap hari sesuai dengan kalender akademik. Sedangkan waktu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sangat bergantung pada sekolah yang bersangkutan, lebih bersifat fleksibel dan dinamis.

• sasaran dan tujuan program
Sebagai kegiatan inti persekolahan yang wajib diikuti oleh seluruh siswa, kegiatan kurikuler memiliki sasaran dan tujuan yang berbeda dengan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler berhubungan dengan kegiatan untuk menumbuhkan kemampuan akademik siswa, sementara kegiatan ekstrakurikuler lebih menumbuhkan pengembangan aspek-aspek lain seperti pengembangan minat, bakat, kepribadian, dan kemampuan sebagai makhluk sosial, disamping tentu saja, sebagai pembantu pencapaian tujuan kegiatan kurikuler.

• teknis pelaksanaan
Teknis pelaksanaan kegiatan kurikuler, sebagai kegiatan inti persekolahan, sangatlah ketat dan teratur, dengan struktur program yang pasti sesuai kalender akademik. Kegiatan kurikuler berada di bawah tanggungjawab guru bidang studi atau guru kelas.

Sementara itu kegiatan ekstrakurikuler, penanggung jawabnya dapat guru kelas, guru bidang studi yang mungkin lebih bersifat team work, sesuai dengan keahlian para guru tersebut untuk bidang-bidang tertentu. Bahkan tak jarang sekolah mempekerjakan tenaga dari luar untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler, di mana tenaga luar tersebut memiliki keahlian-keahlian khusus yang diprogramkan pada kegiatan ekstrakurikuler.

• evaluasi dan kriteria keberhasilan
Keberhasilan kegiatan kurikuler ditentukan oleh keberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi yang sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan oleh sekolah. Evaluasi keberhasilan pencapaian ditentukan dengan menggunakan tes.

Pada kegiatan ekstrakurikuler, kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan dalam kegiatan itu. Analisis dan evaluasi keberhasilan dilakukan secara kualitatif.

apa yang dimaksud dengan kegiatan ekstrakurikuler?

Kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan kurikuler

Friday, February 12, 2010

Strategi Pekerjaan Rumah Untuk Ketiga Tipe Anak: Pengamat, Pendengar Dan Penggerak

Dari masa bayi sampai taman kanak-kanak, tujuan melakukan identifikasi model pembelajaran adalah
untuk memberinya sebuah pendekatan pembelajaran yang lebih berimbang dengan mengembangkan
kemampuan Pengamat, Pendengar, adan Penggerak ketika diperlukan. Tugas orang tua agak berubah
pada saat anak menginjak kelas satu karena anak dituntut untuk memiliki kemampuan akademis. Anda dapat membantu anak kelas satu anda melakukan hal ini dengan mengajarkannya menggunakan cara pembelajaran dominannya untuk membaca, menulis, mengeja, dan mengerjakan matematika yang ia lakukan di rumah maupun di sekolah.

Strategi untuk Pengamat
Seorang anak Pengamat memerlukan ruang kerja yang rapi, yang teratur, dengan semua materi berada dalam tatanan yang jelas. Berikan kotak dan keranjang warna-warni, yang rapi dimana ia dapat
menyimpan pensil, krayon, kertas dan alat-alat lain. Tempatkan sebuah daftar pelajaran dan juga lembaran kertas menarik untuk mencatat tiap tugas yang terselesaikan .Gunakan beragam stiker, bintang dan wajah-wajah cerah sebagai penghargaan karena tekun dengan beban tugas bahasa.

Soal matematika bagi Pengamat akan lebih mudah apabila divisualisaikan mungkin dengan mengelompokkan kelereng atau manik-manik untuk merepresentasikan jumlah yang ia ingin tambahkan atau kurangkan. Anda dapat memberi pena-pena yang gemerlap, dan beri dorongan anak anda untuk menggunakannya mewrnai kata-kata atau nama-nama yang penting dalam bacaannya. Juga gunakan kartu flash yang merupakan sebuah sarana yang sangat baik bagi Pengamat yang memiliki keunggulan dalam ingatan.

Strategi untuk Pendengar
Seorang anak Pendengar jarang perlu diingatkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Perkerjaan akademis begitu mudah baginya sehingga banyak mengerjakan tugas baginya merupakan kesenangan,
bukan sebuah tugas atau beban. Meskipu ia tidak perlu banyak dorongan dari luar, Pendengar tumbuh pada penguatan kerja verbal yang berkembang baik. Sangat membantu bagi seorang anak Pendengar untuk belajar berbicara dengan dirinya sendiri waktu melakukan tugas-tugas yang sulit. Juga doronglah Pendengar untuk menggunakan tape rekaman pada waktu dia memahami sesuatu yang baru seperti rumus matematika, kata-kata dari sebuah lagu, maka ia dapat merekam informasi dan memutar kembali tape sehingga ia dengan mudah mengingatnya.

Strategi untuk Penggerak
Anak-anak Penggerak memerlukan dukungan ketika ia memasuki dunia akademis. Merupakan ide yang baik untuk mempertahankan pendeknya waktu pekerjaan rumah Penggerak. Kehadiran anda secara fisik akan memnatu mempertahankan fokus pada tugasnya. Matikan televisi, matikan telepon, jauhkan dari kebisingan ketika anak berkonsentrasi mengerjakan pekerjaan akademisnya. Memeluk, membalas menepuk sangat memotivasi bagi seorang anak Penggerak. Imbalan yang menarik lainnya bagi anak Penggerak yang selesai mengerjakan tugasnya adalah bermain di luar, membuatkan pizza dan memberikan makanan lainnya seperti keju, jagung atau segelas jus dingin secara periodik akan membuat waktu mengerjakan pekerjaan rumah lebih nyaman

Membangun Kemampuan Pengamat
Kemampuan-kemampuan Pengamat memungkinkan seorang anak untuk memperlihatkan lingkungannya, mengingat apa yang ia lihat, memvisualisasikan konsep, dan mengkoordinasikan mata
dan tangannya. Oleh karena itu anak kelas satu dengan kemampuan pengamatan di bawah rata-rata akan sulit untuk membaca dan menulis, penjumlahan dan pengurangan, soal-soal cerita dan karya seni – yang semua memerlukan kemampuan-kemampuan yang anak belum miliki.

Kemampuan Pengamat seorang anak kelas satu dapat diperluas dan ditingkatkan melalui Pemanfaatan alat permainan dan aktivitas yang dipilih khusus. Anak-anak yang pada dasarnya adalah Pengamat akan menyambut baik usaha orang tuanya untuk memberikan lebih banyak pengalaman visual yang mereka harapkan; Pendengar dan Penggerak mungkin perlu banyak usaha untuk meyakinkan dalam bentuk aktivitas yang sesuai dengan stimulan yang disukainya, baik auditorial maupun kinestetik. Namun apapun model bawaan lahir anak kelas satu anda, ide-ide berikut ini akan membantu anda untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan Pengamatnya.

Pustakawan Bukanlah Sembarang Orang, Mereka Harus Profesional

Apakah anda tahu apa itu profesi librarian? Barangkali, banyak orang yang masih tidak tahu mengenai profesi pustakawan (librarian). Mereka adalah orang yang sering kita jumpai di perpustakaan. Banyak orang yang mempunyai anggapan bahwa orang yang bertugas di perpustakaan pekerjaannya adalah penjaga perpustakaan atau penjaga buku. Pendapat ini sebenarnya tidak tepat atau dapat pula dikatakan bahwa pendapat seperti itu tak seluruhnya benar. Pendapat semacam ini masih perlu diluruskan lagi.

Pemerintah Indonesia menghargai keberadaan pustakawan sebagai tenaga professional melalui Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Kepala Administrasi Kepegawaian Negara tahun 1998. Surat keputusan tersebut memberlakukan pustakawan sebagai jabatan yang fungsional. Artinya kenaikan pustakawan untuk mencapai jenjang tertinggi tidak ditentukan dengan struktur jabatan yang ada, akan tetapi oleh unjuk kerja yang ditentukan berdasarkan pedoman standar.

Kalau kita boleh jujur dan mau mencermati, profesi seorang pustakawan sesungguhnya tidak kalah penting dengan profesi-profesi lain seperti arsitek, pengacara, dosen, dokter, guru dan sebagainya. Seorang pustakawan memegang peranan mengendalikan fungsi dan jalannya sebuah perpustakaan. Seorang pustakawan berperan penting dalam proses mengumpulkan, mengolah dan mengelola informasi maupun ilmu pengetahuan dengan cara atau system tertentu sampai siap disebarluaskan dan dimanfaatkan oleh masyarakat melalui perpustakaan. Jadi dalam berdasarkan hal ini seorang pustakawan tidaklah pantas kalau dianggap sebagai seorang penjaga perpustakaan atau penjaga buku semata. Staf atau pegawai lain yang bukan pustakawan memang ada yang ditugaskan untuk itu. Jadi sebenarnya orang yang bekerja di perpustakaan belum tentu dapat disebut sebagai pustakawan. Profesi pustakawan ini memerlukan keahlian khusus.

Kenyataan di lapangan, masih sering kita temukan suatu lembaga atau institusi yang belum memanfaatkan pengelola perpustakaannya dengan tenaga profesional yang berlatar belakang pendidikan ilmu perpustakaan. Bahkan muncul suatu pendapat yang sangat menyedihkan bahwa mereka yang ditempatkan di bagian perpustakaan biasanya merupakan orang dari bagian lain yang sudah tidak mempunyai potensi atau tak bisa berkembang lagi. Mereka lantas dibekali dengan kursus atau pelatihan singkat di bidang perpustakaan. Lagi-lagi hal seperti ini merupakan sebuah anggapan yang perlu diluruskan. Namun kita tak bisa menyalahkan mereka yang berangapan demikian karena mungkin saja mereka memang belum mengerti bahwa sebenarnya pustakawan adalah tenaga professional dengan kualifikasi pendidikan formal bidang perpustakaan.

Pustakawan dicetak oleh Program Studi Ilmu Perpustakaan (Library Science) di jenjang D3 atau sarjana, maka di program magisternya dihasilkan Master of Library Science (MLS) atau Master of Library (M.Lib) dari lulusan universitas di Amerika dan Eropa. Di Indonesia baru beberapa perguruan tinggi saja yang membuka program studi Ilmu Perpustakaan. Itu pun dengan jenjang pendidikan berbeda seperti di UGM Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UI Jakarta, UNPad Bandung dan beberapa perguruan tinggi swasta. Menurut yang tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga Ikatan Pustakawan Indonesia disebutkan antara lain bahwa pustakawan adalah mereka yang memiliki kualifikasi ilmu perpustakaan, dokumentasi atau informasi melalui pendidikan sekurang-kurangnya diploma tiga (D3).

Oleh sebab itu profesi pustakawan tak boleh dianggap remeh. Pada sebuah proses untuk mengembangkan sebuah perpustakaan yang bagus, peran pustakawan amatlah penting apalagi untuk suatu perpustakaan modern dan bonafid maka pustakawan profesional mutlak diperlukan.

Membangun Kemampuan Penggerak Pada Anak Kelas Satu

Anak anda mungkin tidak memerlukan kemampuan Penggerak ketika ia membaca, menulis, atau mengingat fakta-fakta matematika, namun itu tidak berarti bahwa kemampuan Penggerak akan diabaikan. Seorang anak yang memiliki kecepatan dan koordinasi seorang Penggerak juga memiliki rasa percaya diri yang akan tetap ada pada dirinya dalam semua perilaku. Oleh sebab itu, penting untuk mengembangkan kemampuan motoris kasar anak anda, apapun pilihan pembelajaran bawaannya.

Meningkatkan Kemampuan Penggerak Yang Ada Pada Anak Kelas Satu.
- Bermainlah bersama dengan anak untuk membangun sebuah kandang burung, balok keseimbangan atau rumah mainan.
- Doronglah anak untuk menaiki mainan menunggang kuda.
- Ikatlah net atau talli di halaman belakang rumah anda, gunakan untuk sebuah permainan badmintoon atau bola voli.
- Pada hari yang berangin, ajarkan kepada anak anda bagaimana menerbangakan sebuah layang-layang.
- Masukkan anak anda ke kelas tari atau seni bela diri
- Dorong anak anda untuk berpartisipasi dalam sebuah olah raga yang teratur, seperti softball, baseball, atau soccer.
- Perkenalkan anak dengan ski.
- Cari tempat bermain baru dan berbeda, di mana anak dapat bermain.

Meningkatkan Perkembangan Kemampuan Pergerakan Bagi Anak Kelas Satu Pengamat Dan Pendengar
Beberapa tips yang dapat dilakukan oleh anda untuk meningkatkan kemampuan pergerakan bagi anak kelas satu tipe pengamat dan tipe pendengar, misalnya:
- Bawa anak anda ke halaman belakang untuk permainan kejar-kejaran
- Rencanakan petualangan mini bersama anak anda seperti, wisata ke pantai, pergi ke sebuah festival seni, ke sebuah pertunjukan, atau ke dermaga.
- Minta bantuan anak anda untuk menanam dan merawat kebun sayuran atau bunga. Tunjukkan satu bagian dimana dia dapat bereksperimen dan berkreasi.
- Beri saran anak anda, agar mengundang beberapa anak tetangga untuk bermain bola.
- Dirikan sebuah tenda atau unutk sementara dari selimut, dan berkemahlah bersama anak anda.
- Masukkan anak anda ke dalam kelas drama anak-anak.
- Daftarkan anak anda menjadi anggota pramuka.
- Hubungan sekolah anak anda untuk mengunjungi museum science atau IPTEK.
- Bersepedalah bersama anak anda melewati lingkungan yang baru dan berbeda.

Ketika anda mempertimbangkan saran-saran tersebut di atas, janganlah terpaku hanya pada butir-butir yang ada di atas. Kreativitas anda dan dengan menyesuaikan kompetensi anak anda, maka andalah yang paling mengetahui aktivitas apa yang memungkinkan anak berkembang secara seimbang Ketiga kompetensi anak.

Mohon bersabar ketika anda menanti hasilnya. Tingkat kemampuan anak anda yang berusia 6-7 tahun, saat ini berada dalam proses pembentukan. Dan kemajuan mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Meskipun demikiaan, tidak diragukan lagi, bahwa upaya anda akan membawa anak anda menjadi lebih mendapat perhatian anda, dengan membiarkannya menikmati kegembiraan maksimal dan memperoleh banyak peningkatan kemampuan belajar dari waktu yang ia habiskan di rumah.

Meningkatkan Kemampuan Pengamat Yang Ada Pada Anak Kelas Satu

Berikut ini beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk meningkatkan kemampuan Pengamat pada anak kelas satu:
- Sertakan anak anda dalam permainan tongkat pengungkit.
- Bawa anak anda pada kunjungan galeri seni. Berikan banyak waktu untuk mempelajari, membandingkan dan memperhatikan kembali karya-karya seni yang menurutnya menarik.
- Pelajari peta bersama dengan anak anda. Ia akan senang mengamati kota kecilnya, kota besar , negara.
- Belilah program-program komputer untuk anak kelas satu.
- Dorong anak anda untuk memasangkan model mobil atau pesawat dari kotak-kotak kubus.
- Biarkan anak anda melihat buku-buku gambar mengenai bintang-bintang dan konstelasinya dan kemudian bantu mereka untuk memandang hal nyata dengan memberinya sebuah teleskop atau mengajaknya ke planetarium.
- Kunjungi observatorium terdekat untuk menambah wawasan pengetahuan.
- Dorong ekspresi artistik anak anda, dengan seleksi materi yang banyak – spidol, pewarna, cat air, kertas warna/krep.
- Sembunyikan sebuah ‘harta karun” kecil di dalam rumah atau halaman anda. Kemudian gambar sebuah peta harta karun dengan tanda visual yang dapat digunakan anak anda untuk menemukan benda yang disembunyikan.
- Berikan kertas origami dan cara pembuatan yang sederhana , bimbinglah ia dalam berkarya.
- Beri label perabotan rumah – sebuah tempat tidur, sebuah lampu, sebuah meja- dengan kartu-kartu yang mengejakan nama-nama obyek.

Meningkatkan Perkembangan Kemampuan Pengamat Pada Anak Kelas Satu Pendengar Dan Penggerak
Berikut ini beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk meningkatkan perkembangan kemampuan Pengamat pada anak kelas satu Pendengar dan Penggerak:
- Bantu anak anda mendesain sebuah akuarium atau menggambar sebuah rencana untuk kebun tanaman. Bimbing ia untuk menyelesaikan program tersebut.
- Bawalah anak ke museum iptek dan museum lainnya yang menarik dan membuka wawasan.
- Ajarkan anak anda untuk main petak umpet.
- Mainkan video game bersama dengan anak anda untuk membantu meningkatkan kemampuan berkonsentrasi secara visual.
- Mintalah untuk memainkan puzzle.
- Dorong anak anda untuk menyusun bangunan dari balok-balok atau potongan-potongan balok.
- Ajarkan anak untuk fokus pada detail visual dengan memberikan teropong untuk digunakan di luar rumah atau sebuah mikroskop mainan untuk digunakan di dalam rumah.
- Bacakan anak anda sebuah kisah dalam sebuah ruang gelap, dan minta ia untuk menggambarkan tindakan tersebut. Berilah pertanyaan yang akan menstimulasi gambaran visual seperti: ”Apa yang Cinderella pakai ke pesta dansa ?” dan”Keretanya seperti apa ?’
- Gambarlah /bentuklah dalam bidang persegi kalender untuk menunjukkan peristiwa-peristiwa penting – sebagai contoh ulang tahun, salju pertama, berangakat sekolah, gantung kalender tersebut di kamar anak.

Membangun Kemampuan Pendengar Pada Anak Kelas Satu

Kemampuan untuk bercakap-cakap, mengekspresikan diri, dan bersosialisasi merupakan hal yang sangat tidak ternilai bagi siswa-siswa dari semua umur, namun khususnya pada masa sekolah dasar, ketika kepercayaan diri dan sikap seorang anak kepada sekolah mulai terbentuk. Dan tentu saja kemampuan Pendengar juga diperlukan untuk membaca, musik dan aspek-aspek tertentu dari matematika. Apakahanak anda seorang Pengamat, Pendengar atau Penggerak, ia tetap mendapat manfaat dari perkembangan kemampuan auditorial dan bahasa.

Sebagaimana biasanya, Pendengar dangan sendirinya akan sangat reseptif atas semua pengalaman Pendengar yang orang tua berikan. Namun meskipun demikian seorang Pengamat dan Penggerak juga dapat meningkatkan kepandaian verbal dan auditorialnya dengan menggunakan mainan dan teknik yang menggunakan baik kemampuan belajar bawaan lahirnya maupun kemampuan yang anda
harapkan berkembang.

Meningkatkan Kemampuan Pendengar Yang Ada Pada Anak Kelas Satu.
- Mainkan kata kunci, sebuah permainan di mana seorang pemain mencoba memberikan kesempatan pemain kedua untuk menebak sebuah kata tertentu dengan memberikan sinonim dan satu kata petunjuk awal yang lain.
- Ijinkan anak anda untuk menerima panggilan telepon dari keluarga dan teman.
- Ketika anda membaca bersama, bacalah dua buku; satu buku yang anak anda akan dengarkan dan satu buku lain yang anak anda akan bacakan kepada anda.
- Sarankan anak anda agar mulai menulis buku harian atau jurnal dimana ia dapat membuat catatan mengenai peristiwa-peristiwa khusus dalam hidupnya. Dorong penggunaan ejaan inventif sehingga anak anda dapat bereksperimen dengan kata-kata yang lebih menyenangkan.
- Tunjukkan kepada anak berita utama dan foto-foto surat kabar yang berkaitan dengan tiap cerita.
- Sarankan anak anda agar menulis buku ceritanya sendiri. Gunakan waktu bersama dengan membicarakan mengenai cerita, dorong ia untuk menambahkan ilustrasi, dan ketika selesai ikatlah hasilnya dengan pita atau benang.
- Bacakan puisi kepada anak anda, dan dorong ia untuk menulis puisinya sendiri. Bantu ia dengan memberi tema-tema yang memungkinkan.
- Penuhi sisi sosial anak anda memperbolehkannya mengundang seorang teman untuk makan siang atau menginap.

Meningkatkan Perkembangan Kemampuan Pendengar Bagi Anak Kelas Satu Pengamat Dan Penggerak
- Bangun kosa kata anak anda dengan menggunakan gambar-gambar.
- Berikan mikrofon ukuran anak-anak dengan sebuah amplifier yang dioperasikan dengan baterai. Dorong anak anda untuk menggunakannya untuk mengungkapkan sebuah gurauan, menyanyi, atau mengucapkan kata.
- Pada waktu berada di dalam mobil putarlah kaset kesayangannya.
- Mintalah dia untuk menggambarkan sesuatu yang ia sukai- contoh rumah nenek, lapangan, seekor binatang – dan bantu ia untuk membuat sebuah kisah mengenai apapun yang ia gambar.
- Buatlah sebuah papan cerita dengan menggunakan potongan-potongan tersusun yang digunting dari majalah. Anda dan dia dapaat kembali menceritakan sebuah kisah mengenai gambar yang ia pilih.
- Buatlah permainan sinonim. Katakan “ Apa kata lain untuk luas ? …. Rusak?….. mobil?” dan seterusnya.
- Berjalan-jalanlah bersama anak anda, dan gunakan waktu tersebut untuk mempraktekkan kata-kata sajak dan menamai kata-kata dengan arti yang sebaliknya.

AKTIVITAS EKSTRA KURIKULER UNTUK ANAK KELAS SATU

Aktivitas ekstrakurikuler dan waktu bermain informal juga sangat penting bagi anak kelas satu. Anak
anda biasanya tertarik pada aktivitas setelah sekolah karena ada teman mereka atau karena klub atau olah raga memiliki daya tarik visual. Ketertarikan pada segala bentuk ekstrakurikuler akan membantu anak anda mengembangkan ketertarikan dan kemampuan sosialnya. Jika anak anda memerlukan bimbingan untuk menentukan kegiatan ekstrakurikulernya maka pilih kegiatan yang bisa memperkuat kemampuan yang kurang berkembang.

Berikut ini saran-saran untuk dapat menjadi pertimbangan:
Aktivitas Visual untuk Anak Kelas Satu
Kegiatan visual ideal kelas satu memberi kesempatan untuk pertama kali mengamati dan kemudian mengingat atau meniru, seringkali dengan mengkoordinasikan penggunaan mata dan tangan. Daftar berikut ini merupakan pertimbangan yang baik untuk anak anda :
- Badminton atau ping-pong
- Komputer
- Kerajinan tangan
- Menggambar dan melukis
- Piano, atau instrumen musik lainnya.
- Koleksi perangko, kartu olah raga, atau koin.
- Mengetik

Aktivitas Auditorial dan Bahasa untuk Anak Kelas Satu
Untuk membangkitkan kemampuan auditorial dan bahasa, sebuah aktivitas hendaknya memberi seorang anak kesempatan untuk bersosialisasi, meemimpin sebuah kelompok, mendengar dan belajar atau menunjukkan bakat verbal. Inilah beberapa aktivitas Pendengar yang sangat baik bagi seorang anak kelas Satu.
- Pramuka
- Kelas Keramik
- Pertunjukan anak-anak
- Paduan Suara
- Program kemah atau rekreasi.
- Kelas Drama
- Bercerita di perpustakaan

Aktivitas Motoris Kasar untuk Anak Kelas Satu
Aktivitas motoris kasar yang sempurna bagi anak kelas satu adalah yang memiliki sedikit aturan untuk dilaksanakan dengan cara bertindak, yang mencakup menyentuh dan bergerak, mendorong penggunaan otot-otot besar anak atau yang memungkinkan anak untuk menghabiskan waktu di luar ruang. Program-program berikut ini patut dipertimbangkan:
- Kelas aerobik atau fitnes
- Bersepeda
- Berpetualang dan berkemah
- Mengendarai kuda
- Seluncur es
- Program-program alam
- Berenang
- Tari tap, jazz, balet
Ketika menjelaskan kegiatan ekstrakurikuler kepada anak kelas satu anda, mohon tanamkan dalam pikiran setiap anak bahwa tanpa memandang model pembelajarannya, mereka memerlukan aktivitas fisik untuk alasan kebugaran dan kesehatan.

Tuesday, February 9, 2010

Model Pembelajaran Kelas Satu (bagian 3)

Tidak masalah apa model pengalaman pra sekolah dan taman kanak-kanak, kelas satu Sekolah Dasar merupakan suatu kondisi baru yang merepresentasikan perubahan radikal. Menghabiskan lebih dari tiga puluh jam setiap minggu, jauh dari rumah, seringkali merupakan pengalaman baru; mereka harus bertanggungjawab atas tindakan dan tugas-tugas mereka.

Bekerja Sama Dengan Guru
Apapun kemampuan pembelajaran anak anda dan masalah yang mungkin muncul, anda akan mampu memberikan dukungan emosional dan bantuan praktis yang sangat baik ketika anda tetap mendapatkan informasi mengenai kehidupannya di sekolah. Pertemuan dua kali setahun dan buku raport catur wulan tentu saja bisa memberikan penjelasan namun tidak selalu memberikan informasi yang cukup terhadap masalah-masalah atau kondisi tertentu , misalnya permasalahan teman sebaya. Dengan terbiasa berkomunikasi dengan guru maka kita akan mengetahui bentuk tanggungjawab yang utuhanatar guru dan orang tua dalam memaksimalkan potensi anak.

Fakta Yang Harus Disampaikan Kepada Guru
- Tingkat keteraturan kepribadian anak anda. Guru hendaknya diberitahu kenyataan bahwa anak anda mungkin memerlukan aturan dan rutinitas; atau ia dapat mengerjakan secara maksimal pada ruang terbuka atau bahwa ia memerlukan bantuan terus-menerus berkaitan dengan pengaturan materi.

- Fakta kemampuan dasar anak anda. Jika anak mengalami kesulitan dalam penjumlahan dan pengurangan, atau jika memiliki strategi khusus yang ia gunakan gunakan untuk mengingat materi subyek, beritahukanlah gurunya.

- Memberi les tambahan. Beritahukan kepada guru jikalau anda memberi les tambahan kepada anak anda. Hal ini dimaksudkan agar ada kerjasam yang saling mengisi antara guru kelas dan guru les tambahan.

- Informasi yang terkait kesehatan. Pada kondisi tertentu guru harus diberitahu tentang kesehatan anak dan pengobatan yang harus diberikan misalnya bila anak mengidap asma, epilepsi. Ataupun informasi yang terkait mengenai masalah pendengaran dan penglihatan.

- Situasi dirumah. Anda akan sangat membantu anak anda dengan memberitahukan kepada guru mengenai adanya perubahan besar dalam rumahtangga, terapi atau perlakuan salah dari anggota keluarga. Perubahan-perubahan besar seperti ini sangat mempengaruhi kemampuan anak untuk berperan di dalam kelas.

- Bahasa kedua. Ketika bahasa lain digunakan di rumah anda, baik sebagai sarana komunikasi utama maupun pelengkap diantara keluarga, maka guru hendaknya mengetahui hal tersebut. Hal ini agar guru memahami beberapa ketidaksenangan yang mungkin diperlihatkan oleh anak ketika ekspresi percakapan semakin kompleks.

- Rekomendasi. Penting untuk menyampaikan kepada guru mengenai masukan dari para ahli atau guru sebelumnya.

Model Pembelajaran Kelas Satu (bagian 2)

Tidak masalah apa model pengalaman pra sekolah dan taman kanak-kanak, kelas satu Sekolah Dasar merupakan suatu kondisi baru yang merepresentasikan perubahan radikal. Menghabiskan lebih dari tiga puluh jam setiap minggu, jauh dari rumah, seringkali merupakan pengalaman baru; mereka harus bertanggungjawab atas tindakan dan tugas-tugas mereka.

Mata Pelajaran Pendengaran
Diantara mata pelajaran yang paling memerlukan kemampuan mendengar adalah membaca. Penguasaan membaca perlu karena dengan membaca seorang anak menyerap dan membedakan diantara suara-suara huruf yang berbeda, dan kemudian mencampur suara-suara tersebut untuk membentuk kata-kata yang terucap. Bahkan ketika membaca untuk dirinya sendiri, seorang anak “mengucapkan” tiap kata dalam pikirannya. Sangat mengejutkan, bahwa para pembaca yang paling awal biasanya para Pengamat, yang mengetahui kata-kata tertulis dengan menampilkan ingatan visual. Namun demikian, anak-anak Pengamat berda dibelakang ketika materi bacaan secara progresif menjadi lebih sulit. Mereka hanya dapat mengucapkan kata-kata yang mereka lihat sebelumnya. Mereka kurang memiliki kemampuan Pendengar yang diperlukan untuk menyesuaikan dengan kombinasi-kombinasi huruf yang tidak akrab.

Musik Dasar juga merupakan mata pelajaran pendengaran. Anak-anak diharapkan mendengarkan komposisi instrumental dan mengingat lirik maupun tempo yang semakin panjang dan kompleks ketika masa sekolah berjalan. Anak-anak dengan kemampuan auditorial dibawah rata-rata sanagat tertekan untuk mendengarkan dan mengvokalkan. Dalamkenyataa, bahkan para Pendengar mungkin mengalami kesulitan dengan pembacaanmusik atau pengetahuan nada, karena masing-masing kemampuan berasal
dari sebuah bilik otak yang berbeda, dan dua bilik otak tidak selalu berkembang sama.

Matematika, merupakan hal mudah bagi anak Pendengar. Ingatan auditorial dan penangkapan cepat atas konsep bahasa yang berkembang baik memungkinkan untuk memproses informasi yang ada dalam soal-soal cerita. Pendengar juga mahir mengartikan kata-kata matematis seperti misalnya “segi empat”, “lingkaran”, “jam”; dan dengan mudah mengingat aturan dasar penjumlahan dan pengurangan; dan memperluas istilah “lebih banyak’, “lebih sedikit”, “tambah”, “kurang”, dan “sama dengan”.

Model Pembelajaran Kelas Satu (bagian 1)

Tidak masalah apa model pengalaman pra sekolah dan taman kanak-kanak, kelas satu Sekolah Dasar merupakan suatu kondisi baru yang merepresentasikan perubahan radikal. Menghabiskan lebih dari tiga puluh jam setiap minggu, jauh dari rumah, seringkali merupakan pengalaman baru; mereka harus bertanggungjawab atas tindakan dan tugas-tugas mereka.

Mata Pelajaran Pengamatan
Dalam tugas-tugas akademis, kemampuan pengamatan begitu banyak diperlukan untuk keberhasilan kelas. Sebagai contoh, Pengejaan , pada dasarnya suatu pengalaman visual. Mula-mula, sebagian besar anak Pendengar adalah pengeja yang baik, karena ketergantungan mereka pada kemampuan menangkap suara untuk memproduksi ulang kata-kata kalimat tunggal sederhana, yang merupakan tanda pengalaman pembaca dan penulis dasar pemula. Tetapi pada Bahasa Inggris, misalnya pengucapan ejaan huruf tertentu tidak sama dengan lambang hurufnya maka Pengamatlah yang mampu memahami ejaan kata dalam mata pikirnya dan menjadi pengeja yang baik.

Menulis Tangan, juga merupakan pelajaran yang oleh Pengamat dirasakan mudah. Bagi penulis pemula, ingatan visual yang baik diperlukan untuk mengingat beragam huruf dan bentuk nomer sebelum menggoreskan di atas kertas. Koordinasi mata-tangan yang berkembang baik kemudian diperlukan untuk memprodukasi ulang huruf dan angka secara tepat ketika dimunculkan kembali. Kemampuan-kemampuan ini membantu ketika Pengamat selama mengikuti kelas kesenian .

Pada mata pelajaran Matematika, anak-anak Pengamat dapat mengingat simbol-simbol yang digunakan dalam penjumlahan danpengurangan (+, - , dan =). Pengamat juga mudah mengartikan grafik. Mereka juga unggul dalam memvisualisasikan beragam bentuk dan bangun geometris dan juga gambaran soal cerita,” Aini mempunyai enam jambu tetapi diberikan kepada Eka dua buah. Tinggal berapa jambu yang dimiliki oleh Aini sekarang?

Monday, February 8, 2010

Enam Cara untuk Meningkatkan Kualitas Komunikasi Nonverbal Guru

Bukan hanya apa yang guru ucapkan di dalam kelas yang penting, tapi Bagaimana cara guru mengucapkannya di dalam kelas juga penting, karena hal tersebut akan dapat membuat perbedaan terhadap siswa. Pesan-pesan nonverbal adalah suatu hal yang sangat esensial di dalam komunikasi guru.

Guru harus memperhatikan tingkah laku nonverbal di dalam kelasnya karena beberapa alasan, di antaranya:
1. Perhatian/kehati-hatian akan perilaku nonverbal akan membuat guru pesan-pesannya dapat diterima oleh siswa dengan lebih baik.
2. Guru akan menjadi pengirim pesan yang lebih baik untuk memperkuat belajar sswa.
3. Penggunaan perilaku nonverbal dalam berkomunikasi di kelas meningkatkan kedekatan psikologis antara siswa dengan guru.

Beberapa hal pokok terkait perilaku nonverbal guru yang harus lebih dieksplorasi adalah:
1. Kontak pandang
2. Ekspresi wajah
3. Gesture (gerak tubuh)
4. Orientasi tubuh dan postur
5. Kedekatan
6. Paralinguistic
7. Humor

Kontak pandang adalah chanel penting pada sebuah komunikasi interpersonal, membantu mengatur arah komunikasi. Dan, sinyal-sinyalnya menarik bagi orang lain. Selain itu kontak pandang antara guru dengan siswa akan lebih meningkatkan kredibilitas guru. Guru yang melakukan kontak pandang dengan siswa telah membuka arah komunikasi dan nenunjukkan minat, perhatian, kehangatan, dan kredibilitas.

Ekspresi wajah:
Senyum adalah isyarat yang dapat menghantarkan:
- Kebahagian
- Persahabatan
- Kehangatan
- Rasa suka
- Afiliasi
Sehingga jika seorang guru tersenyum lebih sering, maka guru akan dianggap: penyuka (mudah menyukai), bersahabat, mudah menerima, dan dapat didekati.

Gesture (gerak tubuh)
Bila guru tak dapat memberikan gesture sementara berbicara, guru dapat saja dianggap membosankan, kaku, dan unanimated. Gaya mengajar yang hidup dan animated akan menangkap perhatian siswa, membuat materi pelajaran menjadi lebih menarik, memfasilitasi belajar dan menyediakan cukup entertainment (hiburan). Anggukan kepala, adalah suatu bentuk gesture , mengkomunikasikan penguatan positif (positif reinforcement) pada siswa dan menunjukkan bahwa guru mendengarkan mereka.

Orientasi tubuh dan posturr
Guru mengkomunikasikan banyak pesan dengan cara berjalan,bicara, berdiri, duduk. Berdiri tegak tetapi tidak kaku, dan bertumpu dengan ringan pada meja guru, menunjukkan bahwa guru dapat didekati, menunjukkan enerimaan, dan bersahabat. Lebih jauh, kedekatan interpersonal antara guru dengan siswa akan tercipta saat kita berbicara face-to-face (berhadapan) satu sama lain.

Bicara dengan memunggungi siswa, atau menatap lantai, harus dihindari. Ini akan mengkomunikasikan ketidakmenarikan kelas anda (guru).

Kedekatan:
Norma-norma cultural (Budaya) dan agama memberikan acuan kedekatan jarak antara guru dengan siswa saat berinteraksi. Guru harus dapa mengenali/melihat tanda-tanda ketidaknyaman siwa karena guru telah menginvasi (memasuki wilayah) nyaman siswa, seperti:
- Siswa menjadi tegang
- Leg swinging
- tapping
- gaze aversion

Paralinguistik, digolongkan oleh para ahli komunikasi sebagai bagian dari komponen komunikasi nonverbal, ini trkait dengan elemen-elemen vocal (suara) guru, seperti:
- tone
- pitch
- rhytim
- timbre
- loudness
- inflection
Untuk keefektifan maksimumpengajaran anda, belajar dan berlatihlah untuk memvariasikan keenam elemen suara/vocal ini. Seringkali seorang guru dianggapkan membosankan ceramahnya karena bersifat monoton. Siswa akan menganggap guru semacam ini membosankan dan menyebalkan.

Siswa melaporkan bahwa mereka lebih cepat berkurang dan kehilangan ketertarikannya pada pembelajaran saat mereka mendengar guru yang tidak memodulasi suaranya.

Humor:
Humor seringkali dianggap berlebihan: sebagai alat mengajar guru. Tawa akan melepaskan stress dan ketegangan baik bagi guru maupun siswa. Guru harus berlatih mengembangkan kemampuan tertawa dan menstimulasi siswa juga untuk melakukannya. Humor membantu membangun lingkungan kelas yang besahabat yang dapat memfasilitasi belajar.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...