Pembelajaran Kontekstual (Contexlual Teaching and Learning)

untuk Guru dan Mahasiswa Calon Guru

Sunday, March 8, 2009

Pembelajaran Kontekstual (Contexlual Teaching and Learning)

Pembelajaran Kontekstual (Contexlual Teaching and Learning)

Muhammad Faiq Dzaki

Menurut Rachmadiarti (2002) suatu proses kegiatan belajar mengajar dapat dikatakan berorientasi pada Contextual Teaching and Learning (CTL) apabila mempunyai tujuh pilar yaitu: (1) Inkuiri (inquiry); (2) bertanya (questioning); (3) konstruktivisme (constructivism); (4) masyarakat belajar (learning community); (5) penilaian autentik (autentic assesment); (6) refleksi (reflection); dan (7) pemodelan (modelling).

Pada pengembangan model dan strategi pembelajaran, prinsip-prinsip CTL banyak memberikan sumbangan terhadap pengembangan model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning/CL) dan model pengajaran berdasarkan masalah (Problem Based Instructions/PBI). Hal ini disebabkan karena prinsip-prinsip CTL ini temyata sangat terkait erat dengan teori konstruktivis. Di samping itu, salah satu pilar CTL tentang pemodelan memberikan sumbangan terhadap model pengajaran langsung (Direct Instructions/ DI). Demikian pula dengan aplikasi prinsip CTL lainnya tercermin pada strategi pembelajaran (Learning Sgrategy/LS).

Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning/CL)
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran di mana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran.

Model Pengajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction/PBI)
Secara garis besar PBI terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Peranan guru dalam PBI adalah mengajukan masalah, memfasilitasi penyelidikan dan dialog siswa, serta mendukung belajar siswa. PBI diorganisasikan di sekitar situasi kehidupan nyata yang menghindari jawaban sederhana dan mengundang berbagai pemecahan yang bersaing. Adapun ciri-ciri utama PBI meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, suatu pemusatan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerja sama serta menghasilkan karya atau peragaan. PBI tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak‑banyaknya kepada siswa. PBI utamanya dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berflkir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual.

Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction/DI)
Model Pembelajaran langsung merupakan suatu model pengajaran yang sebenamya bersifat teacher center Dalam menerapkan model pengajaran langsung, guru harus mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa secara langkah demi langkah. Karena dalam pembelajaran peran guru sangat dominan maka guru dituntut agar dapat menjadi seorang model yang menarik bagi siswa.
Model pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan pengetahuan prosedural dan deklaratif

Strategi Belajar (Learning Strategy)
Akhirnya, adalah sangat penting bagi guru untuk membantu para siswanya menguasai strategi belajar. Strategi belajar merupakan alat untuk membantu siswa belajar dengan kemampuannya sendiri Proses‑proses ini digunakan untuk membantu siswa "belajar bagaimana belajar” (learn how to learn), yaitu bagaimana memahami, menyimpan dan mengingat kembali keterampilan atau informasi. Strategi‑strategi belajar dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu strategi pengulangan, strategi elaborasi, strategi organisasi dan strategi metakognitif

Multi ModelMerupakan penggabungan beberapa model pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan kontekstual.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...