Evaluasi Pendidikan Jasmani Dalam Pendekatan Portofolio
Oleh:
Andun Sudijandoko
Sumber Jurnal:
Jurnal Pelangi Ilmu, Universitas Negeri Surabaya Volume 2 Nomor 2 Juli - Desember 2008, halaman 1 - 11.Abstrak:
Evaluasi adalah istilah yang bukan merupakan hal yang asing bagi setiap guru pendidikan jasmani di sekolah. Bagi seorang guru tentu mengetahui dan sangat menyadari bahwa evaluasi harus selalu dilakukan, agar dapat selalu mengetahui kemajuan belajar siswa. Pelaksanaan evaluasi ini akan dapat dilaksanakan lebih baik, apabila guru sangat memahami akan makna dan fungsi dari sebuah evaluasi tersebut. Sebagai guru mata pelajaran pendidikan jasmani, mendapatkan manfaat yang sangat banyak disaat para guru tersebut melaksanakan evaluasi secara baik, manfaat tersebut antara lain: (1) Evaluasi memungkinkan guru lebih terampil dan cermat dalam menafsirkan kemajuan hasil belajar siswa. (2) Evaluasi akan memberi umpan balik bagi keberhasilan suatu program. (3) Evaluasi akan meningkatkan pengakuan pihak luar terhadap manfaat Pendidikan Jasmani. (4) Evaluasi dapat dijadikan ukuran keberhasilan guru dalam mengajar (PBM). Evaluasi dalam pendekatan portofolio, adalah kumpulan hasil kerja siswa untuk suatu tujuan tertentu, yang menggambarkan upaya, kemajuan, dan prestasi siswa dalam bidang tertentu. Proses pengumpulan harus melibatkan partisipasi siswa, terutama dalam menentukan materi, petunjuk pemilihan, kriteria penilaian dan bukti-bukti refleksi diri siswa. Instrumen yang digunakan berupa lembar kerja, laporan siswa, karya siswa dan lain-lain. Aspek yang dinilai sebaiknya mencerminkan aspek pengetahuan, aspek kebugaran siswa, prestasi kecabangan (Bukan teknik dasar dan prestasi olahraga). Aspek-aspek ini dijabarkan dalam indikator penilaian.Kata Kunci: Evaluasi pendidikan jasmani dalam pendekatan portofolio
1. Kedudukan dan Prinsip Dasar Evaluasi
a. Kedudukan Evaluasi Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)Peningkatan mutu proses belajar mengajar (PBM) merupakan problematik yang sangat penting dalam pendidikan jasmani di sekolah. Istilah belajar, lebih sering menitikberatkan atau menekankan pada aktivitas siswa, sedangkan istilah mengajar, lebih menekankan pada aktivitas guru. Namun titik sentral proses belajar mengajar adalah siswa belajar......................Baca selengkapnya makalah ini sebagaimana aslinya di sini.
Terima kasih telah berkunjung ke blog ptk (penelitian tindakan kelas) ini.
No comments:
Post a Comment