Belajar Tuntas (Mastery Learning) : Tips Melaksanakan
Sistem belajar tuntas (mastery learning) adalah suatu sistem pengajaran yang berupaya memungkinkan semua siswa mencapai tujuan pembelajaran dengan waktu pembelajaran yang berbeda jika dibutuhkan (Slavin, 2009).Ada satu hal yang penting digarisbawahi bila guru ingin mengajar dengan sistem ini, yaitu penggunaan waktu, karena telah disebutkan bahwa dalam sistem belajar tuntas, semua siswa dimungkinkan untuk mencapai tujuan pembelajaran bahkan dengan waktu pembelajaran yang berbeda bila dibutuhkan. Pada kenyataannya, waktu tidaklah berpihak pada kita. Waktu adalah sebuah komponen pengajaran yang terbatas dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Karenanya, ada banyak tantangan yang harus dihadapi guru bila menerapkan sistem belajar tuntas (mastery learning) ini. Berikut tips yang dapat anda gunakan saat menerapkan sistem belajar tuntas (mastery learning) ini di kelas anda.
Tips Belajar Tuntas
Bagilah materi pembelajaran menjadi unit-unit kecil.
Dengan membagi materi pembelajaran menjadi unit-unit kecil, maka guru dapat membuat penyajian yang berurutan secara logis, dan memudahkan mengevaluasi penguasaan siswa pada setiap unit kecil itu. Selain itu, dengan cara ini guru dapat benar-benar mengetahui unit kecil mana yang amat dibutuhkan siswa, dan unit kecil mana yang kurang diperlukan.Perhatikan perbedaan kecepatan belajar siswa.
Hal ini penting karena setiap individu siswa mempunyai kemampuan belajar yang amat bervariasi. Bila siswa adalah individu yang cepat belajar, maka pembelajaran dapat dibuat pada tataran yang lebih tinggi kualitasnya, sedangkan bagi siswa yang lebih lamban maka perlu lebih banyak waktu untuk menguasai materi, bahkan pada bagian dasar sekalipun. Pemahaman dan pengertian dari guru mutlak dibutuhkan dalam hal ini.Adakan evaluasi formatif berkelanjutan dan terus-menerus.
Guru perlu melakukan tes formatif yang frekuensinya sering dan berkelanjutan. Setiap unit kecil diakhiri dengan tes formatif untuk memantau dan mengevaluasi pembelajaran yang telah atau sedang dilakukan. Selain itu, guru juga harus melakukan tes sumatif untuk mengecek belajar siswa pada satu unit besar (gabungan unit-unit kecil). Pada siswa belum mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, maka perlu diadakan pengajaran perbaikan (remidial), dan pada siswa telah mencapai tujuan pembelajaran maka perlu dilakukan pengayaan.Bersikap selektif dalam pelaksanaan sistem belajar tuntas (mastery learning).
Hal ini disebabkan isu waktu pada sistem belajar tuntas ini. Sebaiknya, tidak semua unit pembelajaran dilakukan sistem ini. Hanya unit-unit tertentuyang bersifat penting, misalnya merupakan unit prasyarat untuk pembelajaran di masa yang akan datang, atau unit yang sangat penting bagi kehidupan siswa selanjutnya dalam dunia nyata.
Demikian tips melaksanakan sistem belajar tuntas (mastery learning) di kelas anda. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment