Bagaimanakah menulis sebuah paragraf ilmiah yang baik? |
Ciri Paragraf yang Baik
Dalam menulis proposal atau laporan ptk (penelitian tindakan kelas), tentunya tak lepas dari menuliskan karya ilmiah tersebut dalam paragraf-paragraf. Bermutu tidaknya sebuah karya tulis dapat dilihat dari susunan paragraf yang dibentuk oleh seorang penulis. Dalam kaitan ini, kita dapat mengenali atau mencek kembali apakah paragraf-paragraf yang ditulis sudah bagus strukturnya atau belum. Paragraf yang baik mempunyai 3 ciri yang akan membedakannya dari paragraf yang kurang atau tidak baik pada sebuah karya tulis ilmiah. Ketiga ciri paragraf yang baik itu adalah: (1) lengkap; (2) utuh; dan (3) runtut.Paragraf yang Lengkap
Pertama, ciri paragraf yang baik adalah lengkap. Yang dimaksud lengkap di sini, sebuah paragraf berisi komponen-komponen yang dibutuhkan guna mengutakan suatu pokok pikiran secara lengkap. Komponen yang dibutuhkan dalam sebuah paragraf meliputi kalimat utama (kalimat topik), kalimat-kalimat pendukung, dan kalimat penyimpul. Kalimat utama atau kalimat topik memiliki gagasan dasar, atau ide pokok, yang mana bagian inilah yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah paragraf lengkap. Kalimat utama atau kalimat topik tidak Cuma berisi topik yang ada pada paragraf tetapi pun memberikan pembatas masalah yang dibahas pada paragraf tersebut. Masalah yang dibatasi itu merupakan pengendali ide pada sebuah paragraf.Perhatikan contoh berikut:
Kalimat utama atau kalimat pokok:
“Melakukan mengamati secara teliti merupakan salah satu keterampilan dasar yang dibutuhkan saat mempelajari sains.”Topik yang dibahas dalam paragraf dengan kalimat utama atau kalimat pokok demikian adalah “keterampilan mengamati”, sementara pengendali ide adalah “salah satu keterampilan dasar yang dibutuhkan saat mempelajari sains”. Nah, pengendali ide inilah yang musti dijelaskan. Penjelasan harusnya akan terpancar dari kalimat-kalimat pendukung yang tidak boleh menjauh dari ide pokok atau ide utama tersebut di atas. Maka, mungkin kita akan menulis kalimat-kalimat penunjang sebagai berikut:
Semua ilmu pada bidang sains diperoleh melalui pengamatan. Beranjak dari pengamatan, maka dapat dilakukan suatu penafsiran atau prediksi. Eksperimen atau percobaan yang tentu saja melibatkan proses pengumpulan data hanya dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan.
Kalimat Penyimpul :
Contoh paragraf di atas kemudian ditutup dengan sebuah kalimat penyimpul yang berfungsi sebagai peringkas dalam bentuk komentar. Maka, seperti contoh di atas, lengkaplah 3 unsur yang dibutuhkan untuk menyusun suatu paragraf lengkap, yang terdiri atas kalimat utama atau kalimat topik, kalimat-kalimat penunjang, dan kalimat penyimpul.Paragraf yang Utuh
Kedua, ciri paragraf yang baik pada sebuah karya tulis ilmiah adalah adanya keutuhan. Keutuhan sebuah paragraf dapat dibentuk bila pada paragraf tersebut hanya dibahas sebuah gagasan utama (gagasan dasar, ide pokok).Paragraf yang Runtut
Ciri ketiga paragraf yang baik pada karya tulis ilmiah adalah adanya suatu keruntutan (koherensi/kepaduan). Keruntutan sebuah paragraf ditunjukkan dengan adanya kekompakan yang terbetuk sebagai hubungan antar kalimat yang saling runtut. Hal ini penting agar paragraf-paragraf tersebut menjadi mudah, dan enak dibaca, serta mudah dipahami. Paragraf yang runtut dapat dibuat dengan cara: (1) menulis kalimat-kalimat pendukung dengan tata susunan dan urutan yang logis; (2) menghubungkan gagasan dalam paragraf dengan “pemandu” (dikenal dengan istilah penanda transisi).Perhatikan contoh:
Ide pengendali “perlunya pengamatan” pada contoh paragraf di atas didukung dengan menampilkan contoh yang disusun secara logis yaitu ......., ........, ....... Seterusnya, ide-ide pendukung itu disambungkan dengan pemadu seperti ‘di samping itu’, ‘oleh karena itu’, dan sebagainya.
Demikian tulisan tentang ciri paragraf yang baik dalam sebuah karya tulis ilmiah, semoga bermanfaat. Terus ikuti tulisan-tulisan kami di blog penelitian tindakan kelas (ptk) dan model pembelajaran ini. Salam.
No comments:
Post a Comment