Perbedaan Berbagai Teori Belajar

untuk Guru dan Mahasiswa Calon Guru

Saturday, July 28, 2012

Perbedaan Berbagai Teori Belajar


3 Teori Belajar

Blog http://penelitiantindakankelas.blogspot.com kali ini akan menguraikan berbagai perbedaan teori belajar yang digunakan dalam pembelajaran di sekolah. Setelah membaca tulisan ini, mudah-mudahan kita semua bisa membedakan berbagai teori belajar dalam pembelajaran. Paling tidak, di dalam dunia pendidikan kita dikenal ada 3 teori belajar yang sangat berpengaruh yaitu:
  • teori belajar behavioristik (teori belajar tingkah laku);
  • teori belajar kognitif;
  • teori belajar konstruktivis (teori belajar konstruktif). 

Perbedaan ketiga teori belajar


Perbedaan Teori Belajar Behavioristik, Teori Belajar Kognitif, dan Teori Belajar Konstruktivis
Aspek Behavioristik Kognitif Konstruktivis
Tokoh Pavlov (1849-1936), Watson (1878-1958), Thorndike (1874-1949), Skinner (1904-1990) Jean Piaget, Lev Vygotski Schuman (1996), Merril (1991), Smorsganbord (1997), Gagne, Bloom, Clark.
Dasar Pemikiran Perubahan tingkah laku Proses berpikir dibalik tingkah laku Pengetahuan dibangun secara aktif
Kekuatan Siswa difokuskan pada tujuan yang jelas sehingga dapat menanggapi secara otomatis. Contoh: Siswa mampu menjelaskan sifat-sifat zat cair, maka diharapkan siswa mampu menjawab pertanyaan tentang sifat-sifat zat cair Penerapan teori kognitif bertujuan untuk melatih siswa agar mampu mengerjakan tugas dengan cara yang sama dan konsisten. Contoh: Cara belajar siswa berbeda-beda, mereka perlu secara rutin dilatih untuk mencapai cara umum yang tepat. Siswa diajak untuk memahami dan menafsirkan kenyataan dan pengalaman yang berbeda, supaya mereka lebih mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata. Contoh: Bila siswa dapat menyelesaikan masalah dengan berbagai cara, maka siswa akan terlatih untuk menerapkannya dalam situasi yang berbeda (baru).
Kelemahan Siswa dapat berada dalam situasi di mana rangsangan (stimulus) dari jawaban yang benar tidak tersedia. Contoh: Siswa harus membuang sampah pada tempatnya, tetapi di tempat tersebut tidak tersedia tempat sampah. Siswa belajar suatu cara menyelesaikan tugas, tetapi cara yang dipilih belum tentu baik (sesuai). Contoh: Siswa belajar cara menulis surat dengan cara yang sama, perlu diperhatikan perbedaan selera dalam menulis surat. Dalam keadaan dimana kesepakatan sangat diutamakan, pemikiran dan tindakan terbuka dapat menimbulkan masalah. Contoh: Mengikuti aturan sekolah tidak dapat ditawar dan didiskusikan agar peraturannya dibuat berbeda bagi sekelompok siswa tertentu. Mungkin hal itu merupakan gagasan yang konstruktif tetapi akan sulit dilaksanakan.

Karena ketiga teori belajar tersebut mempunyai kekuatan/kelebihan dan kelemahan masing-masing, maka pemahaman dan penggunaan ketiganya secara tepat akan membuat pembelajaran yang dilakukan oleh guru kepada siswa akan lebih efektif. Ketiga teori belajar tersebut saling melengkapi.

Beberapa tulisan yang mungkin juga dapat memperjelas pemahaman tentang perbedaan teori-teori belajar tersebut dapat dibaca di sini:
Teori Behavioristik:
Implikasi Teori Behavioristik dalam Pembelajaran 
Plus Minus Teori Behavioristik 

Teori Kognitif: 
Memahami Teori Kognitif
Teori Piaget (Teori Belajar Kognitif)

Teori Konstruktivis: 
Sejarah teori Konstruktivis 
Pembelajaran Konstruktivis 
Teori Konstruktivis
Teori Belajar Konstruktivis 

Referensi:
Ella Yulaelawati. 2007. Kurikulum dan pembelajaran (Filosofi, Teori, dan Aplikasi). Pakar Jaya. Jakarta.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...