Apa makna dari observasi? Banyak orang suka mengartikan kata observasi dalam wawasan yang sempit. Dalam hal ini, seringkali observasi hanya diartikan sebagai pengamatan dengan menggunakan mata. Pada penelitian, seperti halnya juga penelitian pendidikan, kata observasi bermakna lebih luas dari yang telah disebutkan di atas. Observasi meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek atau subjek penelitian dengan menggunakan seluruh alat indra yang mungkin dilibatkan. Jadi mengobservasi tidak terbatas pada hanya melakukan pengamatan (dengan menggunakan indra penglihat: mata) saja, tetapi dapat pula dengan melibatkan indra peraba, pendengaran, penciuman dan pengecap.Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dari bermacam-macam teknik pengumpulan data yang sangat penting dalam penelitian pendidikan.
Sebenarnya, penggunaan alat indra dalampegamatan (observasi) menunjukkan bahwa observasi yang dilakukan adalah secara langsung. Selain menggunakan alat indra melalui pengamatan langsung, observasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian, seperti tes, kuisioner, dsb. Observasi seringkali pula nmelibatkan alat bantu untuk perekaman suara, perekaman video, atau gambar. Penggunaan alat-alat untuk memperoleh rekaman gambar, rekaman suara, dan rekamaan video adalah termasuk ke dalam jenis observasi tidak langsung dengan maksud penundaan observasi, dan memudahkan observasi pada kejadian-kejadian yang berlangsung secara kompleks sehingga pengamatan dapat diulang-ulang melalui rekaman yang tersedia itu.
Observasi dalam penelitian pendidikan dapat dilakukan secara sistematis, artinya observasi yang dilakukan oleh pengamat selalu berpedoman pada instrumen pengamatan yang telah dibuat khusus untuk penelitian tersebut. Observasi dapat pula dilakukan secara non sistematis, bila dalam melakukan observasi, pengamat tidak menggunakan instrumen pengamatan.
Pada observasi sistematis, instrumen pengamatan adalah pedoman pengamatan yang dapat berisi daftar jenis kegiatan yang mungkin akan muncul dan akan diamati. Pada pelaksanaan observasi, melalui instrumen atau pedoman ini, observer dapat memberikan skor, tally, atau catatan kecil pada kolom yang telah disediakan bila jenis kegiatan yang dimaksud muncul atau tidak muncul.
Sebenarnya, penggunaan alat indra dalampegamatan (observasi) menunjukkan bahwa observasi yang dilakukan adalah secara langsung. Selain menggunakan alat indra melalui pengamatan langsung, observasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian, seperti tes, kuisioner, dsb. Observasi seringkali pula nmelibatkan alat bantu untuk perekaman suara, perekaman video, atau gambar. Penggunaan alat-alat untuk memperoleh rekaman gambar, rekaman suara, dan rekamaan video adalah termasuk ke dalam jenis observasi tidak langsung dengan maksud penundaan observasi, dan memudahkan observasi pada kejadian-kejadian yang berlangsung secara kompleks sehingga pengamatan dapat diulang-ulang melalui rekaman yang tersedia itu.
Observasi dalam penelitian pendidikan dapat dilakukan secara sistematis, artinya observasi yang dilakukan oleh pengamat selalu berpedoman pada instrumen pengamatan yang telah dibuat khusus untuk penelitian tersebut. Observasi dapat pula dilakukan secara non sistematis, bila dalam melakukan observasi, pengamat tidak menggunakan instrumen pengamatan.
Pada observasi sistematis, instrumen pengamatan adalah pedoman pengamatan yang dapat berisi daftar jenis kegiatan yang mungkin akan muncul dan akan diamati. Pada pelaksanaan observasi, melalui instrumen atau pedoman ini, observer dapat memberikan skor, tally, atau catatan kecil pada kolom yang telah disediakan bila jenis kegiatan yang dimaksud muncul atau tidak muncul.
No comments:
Post a Comment